
Beberapa insiden telah didokumentasikan di mana quadcopter digunakan “untuk menyiarkan suara-suara menakutkan dan mengganggu yang sengaja dimaksudkan untuk memicu kepanikan di antara warga sipil,” kelompok hak asasi manusia menjelaskan.
Dalam kasus lain, “quadcopter memasuki rumah-rumah yang penuh sesak pada malam hari, melayang di dalam kamar, memfilmkan keluarga yang sedang tidur, dan kemudian keluar melalui jendela, meninggalkan trauma psikologis yang mendalam.”
Melansir Middle East Monitor, tim lapangan Euro-Med Human Rights Monitor mendokumentasikan seringnya quadcopter Israel terbang rendah, yang sengaja melayang di luar jendela, di koridor tempat penampungan, dan di atas tenda-tenda pengungsi.
Drone akan berputar perlahan sebelum menyiarkan suara-suara mengganggu “yang secara khusus dirancang untuk menakut-nakuti dan melelahkan warga sipil secara psikologis,” katanya. Ini termasuk suara anjing yang menyerang anak-anak, jeritan anak-anak yang kesakitan, tangisan orang tua, dan wanita yang meratap dalam kesedihan, di samping sirene ambulans terus-menerus yang dirancang untuk menunjukkan pembantaian sedang terjadi di dekatnya.
Leave a Reply