Trump Lebih Suka Deal...
TEL AVIV – Presiden Donald Trump, dalam masa kepemimpinan keduanya, mengisyaratkan bahwa dia sedang menulis ulang kamus hubungan Amerika Serikat (AS) dan Israel.

Di saat Presiden Joe Biden dikenal menerapkan pendekatan “bear hug“, yakni dukungan vokal terhadap Israel disertai upaya diam-diam untuk mengekangnya, Trump justru tampil dengan pendekatan yang tampaknya berlawanan: keras dalam retorika pro-Israel, namun dingin dalam diplomasi kawasan.

Kunjungan Trump ke Timur Tengah pekan ini—yang tidak mencakup Israel—menjadi simbol paling nyata dari pergeseran ini. Meski Trump menyangkal bahwa ketidakhadirannya di Tel Aviv adalah bentuk pengabaian, dengan mengatakan bahwa perjalanannya “sangat baik untuk Israel”, kenyataannya tak bisa disembunyikan: Israel tidak lagi menjadi pusat orbit diplomasi Timur Tengah AS di bawah Trump.

Baca Juga: Hubungan Trump-Netanyahu Retak Makin Dalam, Keduanya Saling Frustrasi

“Pesan yang konsisten dari Trump adalah, ‘Saya punya rencana untuk kawasan. Anda boleh ikut, tapi kalau mau diabaikan, silakan’,” kata Nimrod Novik, mantan penasihat kebijakan luar negeri Shimon Peres saat berkuasa sebagai perdana menteri Israel, seperti dikutip dari Vox, Jumat (16/5/2025).