
Taha menekankan, “Syarat dan perintah Netanyahu sama sekali tidak dapat diterima, dan kami tidak akan meninggalkan senjata perlawanan.”
“Kami tidak menerima berita tentang para pemimpin kami dari Netanyahu, dan perlawanan tidak mengeluarkan pernyataan apa pun mengenai Komandan Mohammed Al-Sinwar,” papar dia.
Taha juga menyatakan apresiasinya atas posisi Eropa yang mengutuk “agresi Zionis” terhadap rakyat Palestina.
Kritik Barat terhadap pendudukan Israel terus meningkat, khususnya atas serangan militernya yang sedang berlangsung di Gaza dan blokade yang semakin ketat yang mengancam akan memperburuk krisis kemanusiaan di wilayah tersebut.
Gaza telah mengalami kondisi ini selama hampir 20 bulan, dengan Israel dituduh menggunakan kelaparan sebagai senjata perang.
Pasukan pendudukan Israel, yang didukung oleh dukungan tanpa syarat Amerika Serikat (AS), melanjutkan kampanye militer mereka di Gaza, yang telah mengakibatkan lebih dari 175.000 warga Palestina tewas atau terluka.
Leave a Reply