
Dalam sebuah pernyataan, organisasi tersebut mengatakan Salman al-Awda (68) telah menghabiskan bertahun-tahun di dalam sel isolasi, yang menyebabkan kesehatannya memburuk.
Menurut Amnesty, penglihatan dan pendengarannya telah berkurang setengahnya.
Kelompok HAM itu mengatakan Salman al-Awda ditangkap tanpa surat perintah hanya beberapa jam setelah dia mengunggah tweet yang menyerukan diakhirinya pertikaian antara Arab Saudi dan Qatar di tengah krisis diplomatik kala itu.
Baca Juga: Pria Arab Saudi Dihukum Mati karena Bela Para Ulama yang Dipenjara
Amnesty juga telah lama berpendapat bahwa persidangannya di Pengadilan Pidana Khusus dinodai dengan pelanggaran mencolok dan bukan persidangan yang adil, dengan mencatat bahwa dia didakwa dengan 37 tuduhan.
Para aktivis telah menghabiskan waktu bertahun-tahun berkampanye di media sosial untuk pembebasannya, namun Amnesty International menyoroti bahwa Jaksa Penuntut Umum telah meminta hukuman mati terhadapnya sejak Juli 2021, yang semakin memicu kekhawatiran.
Leave a Reply