
“Saya tidak ingin menjadikan Islam sebagai obsesi dalam masyarakat Prancis. Saya tahu itu sedang menjadi tren … tetapi kita harus hidup bersama,” kata Bayrou dalam sebuah wawancara dengan stasiun penyiaran Prancis BFMTV dan RMC.
“Saya percaya bahwa di Prancis, ateis, Kristen, Muslim, Yahudi, Buddha … kita harus hidup bersama,” katanya. “Kita tidak boleh terus-menerus terlibat dalam persaingan yang membuat orang Prancis saling bermusuhan.”
“Saya tidak percaya bahwa ini adalah cara untuk menjawab pertanyaan tentang kehidupan bersama berbagai komunitas dan kepekaan agama di Prancis,” tambahnya.
Selama seminggu terakhir, Islam di Prancis telah menjadi pusat kontroversi yang memanas menyusul dirilisnya laporan kontroversial tentang dugaan “masuknya” Ikhwanul Muslimin ke lembaga-lembaga Prancis.
Bayrou juga menjauhkan diri dari usulan terbaru mantan Perdana Menteri Prancis Gabriel Attal untuk melarang jilbab bagi anak perempuan di bawah usia 15 tahun.
Leave a Reply